Susahnya Cari Kerja

Sulitnya mendapatkan pekerjaan di Indonesia memaksa para tenaga kerja Indonesia menjadi pengangguran. Entah mereka yang lulusan S1, D3, maupun SMA. Bukannya mereka tidak mau bekerja, tapi mereka belum mempunyai kesempatan untuk bekerja. Hal ini yang membuat banyaknya pengganguran di Indonesia. Berikut ini adalah penyebab sulitnya mendapatkan pekerjaan di Indonesia.

Persaingan Dalam Dunia Kerja
Banyaknya persaingan dalam dunia kerja dapat menyulitkan pencari kerja untuk bisa mendapatkan pekerjaan impiannya. Contohnya, suatu perusahan hanya membuka delapan posisi jabatan, sedang calon pelamar di perusahaan tersebut mencapai 100 orang. Hal ini dapat membuat kandidat yang tidak lolos seleksi harus mengurungkan niat mereka untuk mendapatkan pekerjaan. Persaingan dalam dunia kerja memang sangat ketat.

Kemampuan
Kemampuan seseorang juga termasuk faktor penyebab sulitnya mendapatkan pekerjaan. Jika Anda tidak memiliki kemampuan yang diminta oleh perusahaan ditambah dengan pendidikan Anda yang masih di bawah standar perusahaan, maka Anda harus berpikir dua kali untuk melamar ke perusahaan tersebut.

Mudah Putus Asa
Rasa putus asa adalah penyebab utama sulitnya pencari kerja untuk menemukan pekerjaannya. Misalnya, karena latar belakang pendidikan yang belum memenuhi standar perusahaan, seorang pencari kerja lantas memutuskan untuk menyerah pada keadaan. Ada pepatah yang berbunyi, “Orang yang sukses adalah orang tang tak kenal menyerah.”

Pengalaman
Dalam hal ini, pengalaman juga menentukan apakah Anda layak bekerja untuk perusahaan tersebut atau tidak. Orang yang berpengalaman adalah orang yang terbiasa dengan dunia kerja dan memahami kemampuan yang dia miliki. Sekarang, banyak perusahaan yang membutuhkan kandidat yang sudah berpengalaman sebagai pegawainya. Dengan begitu, kesempatan mendapatkan pekerjaan untuk para fresh graduate semakin menipis.

Kunjungi juga :
Blog Motivasi
Blog Kesehatan
Blog Teknologi

Bagaimana Memaksimalkan Gaji

Ketika awal bulan datang, dompet seolah bersorak-sorai, mata terbelalak penuh keceriaan, wajah berseri-seri seakan berkata, “Akhirnya punya uang juga,” saat seorang fresh graduate menerima gaji pertamanya. Namun, wajah ceria dan sorak-sorai itu dalam sekejap berubah menjadi wajah sendu penuh rasa pesimis karena gaji yang diterima tidak seperti yang diharapkan, dan justru menimbulkan pertanyaan, “Apa cukup, uang segini untuk sebulan?”

Masalah keuangan memang sudah menjadi masalah klasik, tidak hanya bagi fresh graduate yang baru pertama kali mendapat gaji, tapi juga bagi mereka yang sudah bertahun-tahun merintis karir. Gaji pertama dengan banyak potongan memang sudah seperti hal yang umum dalam dunia kerja. Hal itu biasanya dipengaruhi oleh tanggal hari pertama Anda bekerja yang tidak sesuai dengan siklus gaji pada perusahaan tersebut.

Lalu bagaimana cara mengefektifkan gaji pertama yang minim itu? Ada banyak teori tentang menghemat pengeluaran, tapi semua teori itu akan sia-sia jika Anda melaksanakannya tanpa strategi dan perencanaan yang matang.

Berikut ini adalah beberapa langkah untuk memaksimalkan gaji yang Anda peroleh agar cukup sampai bulan depan :

1. Ciptakan Pola Penghematan Anda
Semua berawal dari pola, tanpa pola kita tidak akan bisa membuat segalanya menjadi lebih terencana. Pada teori penghematan, ada pola yang bernama “spread the another 50”, artinya setiap 50% dari total pendapatan bersih kita, sebaiknya kita alokasikan untuk keperluan menabung dan biaya tak terduga dengan perbandingan 30:20 artinya 30% untuk tabungan, 20% untuk keperluan tak terduga.

2. Kenali Kebutuhan Anda
Terkadang sebagai anak muda yang masih berapi-api, Anda terkadang sulit sekali memilih-milih mana yang menjadi kebutuhan dan mana yang sekedar hanya “kepingin”. Buatlah daftar apa saja yang Anda butuhkan selama sebulan ke depan, jika ada sisa lebih, barulah dana tersebut bisa Anda pakai untuk memenuhi keinginan Anda.

3. Tahu Diri dan Sedikit bersabar Jangan silau dengan tetangga sebelah yang rajin beli barang baru.Tahan emosi, dan tahu diri sedikit dengan keadaan keuangan Anda saat ini. Dengan sedikit bersabar, yakin lah kalau suatu saat nanti Anda juga akan memiliki apa yang dia miliki.

Kunjungi juga :
Blog Motivasi
Blog Kesehatan
Blog Teknologi

Berpikir Kecil untuk Sesuatu yang Besar

“Satu hal yang membuat perbedaan besar dalam hidup Anda adalah menemukan pelajaran baru dari apa yang selama ini Anda pikir sudah Anda ketahui semua. Kesadaran bahwa tidak ada sesuatu yang final di dunia ini, bahwa ternyata Anda harus terus belajar karena tidak mungkin Anda bisa tahu semua, ini-lah yang akan membuka kesuksesan lebih besar lagi dalam hidup Anda.”~Ralph Lynn~

 

 

“Size doesn’t matter”
Kita masih percaya itu? Bisa iya. Bisa juga tidak, sih. Yang jelas, dengan berpikir besar kita terdorong untuk menjadi pribadi besar dengan pencapaian yang besar. Kita sudah sejak lama memahami hal itu. Kali ini saya ingin mengajak Anda untuk melakukan sebuah eksperimen yang sebaliknya. Apakah itu? Berpikir kecil. Lho, kok berpikir kecil? Bukankah semua orang ingin menjadi besar dan sangat mendambakan ukuran yang besar-besar? Betul, tetapi faktanya kita sering sekali membutuhkan yang kecil-kecil. Bahkan ketika sedang berhadapan dengan suatu masalah, kita dinasihatkan, jangan membesar-besarkan hal yang kecil-kecil.

Kegandrungan kita terhadap teknologi nano adalah fakta tidak terbantahkan lainnya bahwa semakin hari, kebutuhan manusia semakin mengarah kepada “hal-hal yang kecil”. Sebagian besar perangkat pendukung kehidupan kita dibuat menjadi semakin kecil, semakin compact, dan semakin percayalah kita bahwa semuanya semakin sesuai dengan kebutuhan kita yang sesungguhnya. Hal ini menunjukkan bahwa disadari atau tidak, sesungguhnya saat ini tengah terjadi “revolusi” dimana “yang kecil” mengambil alih peran dominan “yang besar”. Dalam cara berpikirpun, sudah saatnya kita menyesuaikan diri dengan arus “revolusi” itu. Bagi Anda yang tertarik menemani saya bereksperimen dengan cara berpikir kecil.

Saya ajak untuk memulainya dengan memahami 5 sudut pandang Natural Intelligence berikut ini:

1. Membangkitkan Sikap Rendah Hati
Pernahkah Anda melihat seseorang patantang petenteng sekalian membangga-banggakan ‘kebesaran’ dirinya? Bagaimana kesan Anda terhadap orang itu? Kita bisa menilai orang dari cara berjalannya, cara berbicaranya, juga dari caranya memperlakukan orang lain. Sudah banyak bukti yang menunjukkan bahwa orang-orang yang mengira dirinya besar cenderung terjebak oleh ‘jubah kebesarannya’ sehingga mereka harus mengimbangi ‘kebesaran’ itu dengan semakin membesarkan egonya sendiri. Sebaliknya, orang-orang yang merasa dirinya masih kecil meskipun pencapaiannya sudah sangat besar tetap bisa bersikap rendah hati. Kepada siapa Anda menaruh rasa hormat paling tinggi; mereka yang mengira dirinya besar dan bersikap arogan; atau kepada orang-orang yang memiliki pencapaian tinggi namun tetap bersikap rendah hati? Meskipun Anda sudah berhasil memperoleh pencapaian tinggi, tetapi berpikirlah kecil; karena diatas gunung masih ada gunung. Dan dengan kesadaran itu, Anda memupuk sikap rendah hati.

2. Merangsang untuk bermain di “playing ground” yang lebih besar
Mungkin Anda pernah bertemu dengan seseorang yang pencapaian hidupnya termasuk luar biasa. Namun dia berkata begini;”Saya ini belum ada apa-apanya, Mas….” Hanya karena berendam didalam bathtub, tidak berarti bahwa kita sudah menjadi orang yang besar. Mengapa? Bukan karena kitanya yang besar, tetapi bathtub-nya yang kecil. Berenanglah di kolam, maka tubuh Anda tidak lagi bisa menutupi semua permukaannya. Bersampanlah di sebuah danau, maka Anda akan tahu besarnya diri Anda itu masih terlalu kecil untuk luasnya danau. Dan berlayarlah di samudera, maka Anda akan lebih sadar bahwa diri kita ini tidak ada apa-apanya dihadapan jagat raya. Maka sekarang saya mengerti, mengapa orang-orang yang berhasil menjaga dirinya untuk tetap rendah hati tidak pernah berhenti untuk terus berprestasi. Semakin besar pencapaian mereka, semakin sadar betapa kecilnya mereka. Dan semakin terdoronglah mereka untuk bermain di ‘playing ground’ yang lebih besar. Jadi, jika Anda sering merasa diri sudah sangat besar, mungkin Anda perlu ikut mereka yang bermain di ‘playing ground’ yang lebih besar.

3. Segala hal besar dibangun dengan komponen-komponen kecil
Sebesar apa rumah tinggal Anda? Tidak akan sebesar itu tanpa butiran-butiran pasir. Sebesar apa perusahaan Anda? Tidak akan bisa besar seperti sekarang jika tidak ada ‘orang-orang kecil’ yang mau bekerja untuk Anda. Seberapa besar gaji yang Anda terima? Tidak akan sebesar itu jika tanpa kontribusi orang-orang bergaji lebih kecil yang Anda pimpin. Faktanya, semua hal besar yang ada dalam kehidupan kita dibangun dengan komponen-komponen kecil. Semoga hal ini semakin memperkuat kesadaran kita bahwa kebesaran yang saat ini kita miliki adalah hasil dari kontribusi peran-peran kecil yang mungkin sering tidak kita sadari bahkan mungkin terabaikan. Dengan kesadaran ini, maka kita bisa menjadi pribadi yang tetap berpijak diatas bumi. Terutama ketika berhadapan dengan orang lain yang kita nilai ‘kecil’ dihadapan kita.

4. Membangun rasa percaya diri
Salah satu masalah yang paling sering menghambat kesuksesan seseorang adalah rendahnya rasa percaya diri. Percayalah, sekecil apapun peran yang bisa kita mainkan pasti akan memberi dampak yang besar jika kita melakukannya dengan kesungguhan. Cobalah perhatikan orang-orang yang paling sukses di kantor Anda. Sebagian terbesar mereka adalah ‘mantan orang kecil’ seperti Anda beberapa belas atau puluhan tahun sebelumnya. Jadi, sungguh tidak relevan jika sekarang kita membanding-bandingkan diri dengan mereka. Berfokuslah dengan kemampuan diri Anda, mengoptimalkan penggunaannya, dan perbaikilah apa yang kurang didalamnya. Lama kelamaan, Anda akan memiliki kemampuan yang sama baiknya dengan mereka yang sudah menjadi besar. Bahkan, boleh jadi Anda bisa melampaui pencapaian mereka. Apakah Anda masih merasa minder dengan pencapaian kecil yang hari ini Anda dapatkan? Jika demikian, pupuklah rasa percaya diri Anda. Dan berfokuslah untuk mengaktualisasikan hal terbaik didalam diri Anda, dalam setiap karya yang Anda persembahkan.

5. Hal-hal kecil yang konsisten lebih berdampak daripada hal besar sekali tembak
Dalam banyak hal, kita sering tergoda untuk melakukan sesuatu yang ‘besar’ namun angin-anginan. Ketika semangat kita sedang memuncak, kita begitu menggebu-gebunya melakukan sesuatu. Begitu kita bosan? Kita mencampakkannya begitu saja. Pergilah ke fitness center setahun sekali. Lalu berolah ragalah sampai seluruh tenaga Anda terkuras habis dan setiap tetes keringat Anda mengering. Alih-alih menjadi sehat, Anda malah beresiko terkena serangan jantung. Begitu pula dalam aspek kehidupan kita yang lainnya. Kita tidak akan mungkin menghasilkan sesuatu yang benar-benar berdampak dengan melakukan hal besar sekali tembak. Melakukan hal kecil secara konsisten, itulah yang bisa membangun kemampuan terbesar kita. Membaca buku bagus, misalnya. Jika langsung lahap semuanya, maka kepala Anda akan pusing. Tetapi jika dicerna perlahan-lahan; Anda akan mampu memahaminya dengan baik. Saat menjalani hidup, lebih baik melakukan hal-hal kecil secara konsisten daripada mengerjakan hal besar namun hanya sekali tembak.

Berpikir kecil bisa membantu kita untuk menuju kepada pencaian yang semakin tinggi. Pada saat yang sama, berpikir kecil juga menjaga diri kita untuk tetap berada dalam sikap bersahaja dan kerendahan hati. Sebab, dengan berpikir kecil; kita tetap bisa melihat peran orang-orang kecil. Dan semakin hari, kita semakin menyadari bahwa sebesar apapun kita, sungguh sangat kecil dihadapan Dia Yang Maha Besar.

Mereka yang memiliki pencapaian tinggi namun tetap rendah hati, jauh lebih indah perangainya dibandingkan mereka yang sudah merasa dirinya terlalu besar untuk mengakui peran orang-orang kecil terhadap kebesaran dirinya.
Mari Berbagi Semangat!

Kunjungi juga :
Blog Motivasi
Blog Kesehatan
Blog Teknologi

Cara Jadi Orang Kreatif

Berikut ini adalah 10 cara menjadi orang yang kreatif:

1. Lakukan sesuatu yang berbeda
Melakukan pekerjaan yang sama secara terus-menerus lama kelamaan akan membuat kamu merasa jenuh. Selain itu pengetahuan dan keterampilanmu hanya terbatas di pekerjaan itu saja. Orang yang ingin meningkatkan kreativitasnya harus berani mengerjakan hal-hal yang belum pernah atau jarang ia lakukan sebelumnya dan lebih baik lagi jika kegiatan baru yang kamu lakukan mendukung perkembangan pekerjaan utamamu. Misalnya: kamu adalah seseorang yang berprofesi sebagai penyanyi, kamu bisa mengembangkan dirimu dengan mulai belajar bermain musik. Dengan itu kamu bisa lebih mengimprovisasi penampilanmu secara kreatif..

2. Berkomunikasi dengan banyak orang
Apa ada hubungan antara kreativitas dengan berkomunikasi dengan banyak orang? Tentu saja ada. Komunikasi seringkali memunculkan ide-ide yang tidak pernah kamu bayangkan sebelumnya. Terdengar simpel namun efektif. Banyak orang yang dengan sukarela mau menularkan pengetahuannya dan pandangannya terhadap suatu hal jika kamu bertanya dengan sopan. Bergabunglah dengan suatu komunitas dan berkomunikasilah secara aktif disana, kamu akan menemukan banyak ide dan peluang dari situ.

3. Banyak membaca
Sederhana saja, intensitas membaca yang tinggi akan meningkatkan pengetahuanmu terhadap berbagai macam hal. Koran, buku, majalah, portal berita online, dan ebook adalah contoh-contoh bacaan yang bisa bermanfaat bagi kamu. Banyaknya wawasan dan pengetahuan yang kamu miliki akan sangat meningkatkan kreativitasmu juga. Mengapa? Karena ketika kamu menghadapi suatu tantangan kamu mampu berpikir, berencana, dan bertindak dengan menggunakan berbagai macam informasi yang tersimpan di otakmu. Ingat! Informasi yang akurat adalah salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilanmu dalam pekerjaan. Informasi tersebut bisa didapat dari banyak membaca (selain melakukan penelitian sendiri atau bertanya pada orang lain).

4. Menyediakan waktu untuk sendiri
Suasana dan tempat yang tenang membuatmu mampu berpikir dan berkonsentrasi sebaliknya jika kamu mengerjakan sesuatu sambil menyalakan TV atau berbicara dengan orang lain, itu akan mengalihkan pikiranmu dan kamu tidak akan bisa bekerja secara efektif.

5. Selalu ingin tahu terhadap apapun
Saat kamu membangun ketrampilan dan kreativitasmu, kamu harus selalu memiliki keingintahuan yang kuat terhadap segala hal. Mengapa dan bagaimana jika adalah pertanyaan bagus untuk meningkatkan kreativitasmu. Lama kelamaan kamu bisa menghasilkan atau menemukan sesuatu yang belum pernah dihasilkan atau ditemukan oleh orang lain. Contoh figur terkenal yang memiliki sifat ini adalah Sir Isaac Newton, hukum gravitasi yang ia temukan adalah hasil dari sikap keingintahuannya setelah melihat sebuah apel jatuh dari pohon. Jika ia bersikap cuek terhadap apa yang ia lihat, ia tidak akan pernah menemukan teori gravitasi. Hilangkan rasa takut, bangun keingintahuan!

6. Menuliskan apa saja yang ada di pikiranmu
Saya memiliki suatu kebiasaan yang sangat membantu untuk melatih kreativitas saya yaitu sering membawa buku tulis dan bolpen kemanapun saya pergi. Mengapa? Karena ide bisa muncul kapan saja saat kamu melihat atau mendengar sesuatu. Ide bisa cepat terlupakan apabila kamu tidak menuliskannya di buku tulis. Ini penting karena ide adalah sesuatu yang priceless dan merupakan pondasi untuk mengerjakan sesuatu, akan sangat disayangkan apabila ide yang terlintas terlupakan begitu saja. Manfaat nyata bagi saya adalah tulisan random di buku tulis itu sering saya jadikan acuan dan ide untuk menulis suatu artikel.

7. Mengamati sesuatu yang dikerjakan orang lain
Kreativitas juga dapat dibangun dengan mempelajari apa yang dilakukan oleh orang lain. Dari situ kamu bisa mendapatkan inspirasi dan ide-ide untuk membuat karyamu sendiri. Watch and learn from the best!

8. Tantang dirimu sendiri
Kamu harus selalu mau untuk mengembangkan dirimu dan tidak mau berlama-lama di zona nyaman untuk menjadi orang yang kreatif. Buatlah sebuah rencana dalam periode waktu tertentu secara bertahap, dan tantanglah dirimu untuk merealisasikan rencanamu itu. Jika kamu sudah bertahun-tahun menjadi seorang pegawai, mengapa tidak mencoba untuk mengembangkan usahamu sendiri? Perubahan akan memaksamu untuk belajar sesuatu yang baru dan dengan ketekunan usahamu tidak akan sia-sia.

9. Luangkan waktu untuk beristirahat dan relaksasi
Bekerja dalam waktu yang lama sangat menguras tenaga dan pikiranmu. Di saat-saat jenuh seperti itu, kamu tidak akan bisa berpikir jernih dan bekerja secara efektif. Kamu akan selalu bergelut dengan rasa penat. Beristirahatlah sejenak dan mengerjakan hal-hal yang kamu suka untuk mengembalikan performamu. Saat pikiranmu sudah fresh, itulah saat yang tepat untuk berkreasi lagi.

10. Bangun kepercayaan yg positif
Kepercayaan bahwa semua masalah bisa diselesaikan adalah sikap yang baik untuk meningkatkan kreativitas. Ide dan kegiatanmu boleh saja dianggap remeh oleh orang lain, namun jika kamu sudah yakin terhadap apa yang kamu kerjakan, tetap lakukan dan buktikanlah! Kreativitas justru akan berkembang pesat ketika seseorang berada dalam keadaan yang tidak baik jika ia mampu untuk tetap optimis.

Kunjungi juga :
Blog Motivasi
Blog Kesehatan
Blog Teknologi

Kepribadian dan Karir

Seperti apakah kepribadian Anda? Apakah kepribadian Anda cocok dan nyaman dengan pekerjaan yang kini tengah Anda jalani? Kalau belum, dalami kepribadian Anda agar bisa mendapatkan karir yang tepat.

Selain keterampilan yang dimiliki, kepribadian ternyata juga bisa dijadikan ukuran untuk memilih karir yang tepat. Menurut teori psikologi yang ada dan sudah diterima di kalangan luas, ada 6 tipe kepribadian manusia yang bisa dijadikan ukuran untuk menentukan bagaimana sebaiknya orang tersebut mencari pekerjaan yang tepat untuknya. Berikut 6 tipe kepribadian tersebut beserta saran para ahli untuk pekerjaan yang tepat untuknya.

1. Pekerja
Tipe seperti ini adalah tipe orang yang puas jika berhasil menyelesaikan pekerjaannya. Mereka suka kegiatan fisik dan bekerja dengan tangannya. Karena tipe pekerja adalah orang yang termotivasi jika mendapatkan pujian. Orang dengan tipe ini menetapkan target per hari atau per minggu, misalnya dengan membuat target menyelesaikan tiga pekerjaan per hari.

2. Pemikir
Mereka adalah orang yang selalu penasaran dengan apa yang terjadi di dunia. Mereka adalah orang yang senang menganalisis dan menggunakan berbagai metode untuk memecahkan masalah. Gunakan rasa keingintahuan dan daya analisis tersebut untuk mencari perusahaan dan posisi yang baik bagi masa depan Anda.

3. Persuader
Mereka adalah orang-orang yang senang berbincang dan memengaruhi orang lain. Karena itulah, penampilan mereka tampak percaya diri dan memiliki kualitas sebagai seorang pemimpin. Orang-orang seperti ini, pandai mencari celah dan mampu mendapatkan pekerjaan yang terbaik. Mereka bisa menjual kelebihan mereka saat sedang melakukan networking atau wawancara kerja.

4. Koordinator
Mereka adalah orang yang peduli terhadap detail. Mereka senang mengorganisasi dan ingin semua hal berjalan dengan lancar. Karena mereka adalah orang yang mampu mengumpulkan semua elemen hingga menjadi sebuah sistem yang berjalan efektif, elemen-elemen atau orang-orang yang bekerja di bawah panduannya ialah harta tak ternilai. Jalin kerja sama yang baik dengan orang-orang itu karena mereka adalah jalan bagi perkembangan karir atau bisnis bagi tipe koordinator.

5. Kreator
Mereka adalah orang-orang dengan pemikiran yang orisinal, kreatif, dan mudah menyesuaikan diri. Mereka juga senang berpikir “out of the box”. Gunakan kelebihan beradaptasi saat mencari pekerjaan. Jangan ragu mencari pekerjaan di luar latar belakang pendidikan atau pekerjaan yang sama sekali baru karena pekerjaan baru tersebut bisa jadi akan membuat pikiran Anda semakin kreatif.

6. Penolong
Mereka adalah orang yang punya jiwa sosial tinggi, senang membantu orang lain, dan senang memberi saran bagi kebaikan orang lain. Mereka punya tingkat kesabaran yang tinggi dan senang menolong orang lain demi kenyamanan dan kebutuhan orang tersebut. Kebaikan dan ketulusan tersebut akan menarik simpati banyak orang dan bisa menjadi pintu bagi kesuksesan seorang bertipe PENOLONG

Kunjungi juga :
Blog Motivasi
Blog Kesehatan
Blog Teknologi

“Apakah orang yang tidak berpendidikan tinggi bisa sukses juga?”

Tgl 7 Juni lalu saya menjadi Keynote Speaker di sekolah tempat anak saya belajar, Sinarmas World Academy (SWA), BSD. Saya diminta untuk bicara selama 15 menit di depan murid-murid kelas 8 – 11, tentang bagaimana dan apa saja yang dibutuhkan untuk meraih sukses.

Saya sering ditanya diberbagai kesempatan… “Apakah orang yang tidak berpendidikan tinggi bisa sukses juga?”

Jawaban saya selalu, “BISA!… tapi tergantung”

Bingung dengan jawaban saya? Hmm, kan saya sudah pernah bilang bahwa saya bukan seorang motivator yang selalu bilang, “Kamu pasti sukses!”

Anyway, begini penjelasannya… Yang saya share di SWA ada 3 kunci untuk sukses (padahal di YOT ada 30 ya). Apakah ini kontradiksi dengan buku YOT yang saya tulis? Tidak!

3 kunci tersebut:
– PASSION > Passion bukan sesuatu yang kita mahir, tapi sesuatu yang kita sukain. Yang ketika kita lakukan, kita bisa lupa waktu; lupa makan, lupa tidur. Kalau in relation dengan uang,… kalau melakukan passion, tanpa dibayarpun kita akan bilang OK! koq bisa? Abis seneng ngelakuinnya!

– BIG DREAMS – Pastikan Agan tau apa yang mau Agan capai. Kalau ngga tau mau kemana, Agan ngga akan kemana-mana. Kalau Agan bisa bermimpi besar, kenapa mesti mimpi kecil? Mimpi itu GRATIS! Kalau Agan bermimpi untuk dapetin nilai 7 dalam kehidupan ini dan berhasil… Agan dapat nilai 7. Tapi, kalau Agan bermimpi dapetin nilai 10 tapi gagal, Agan masih ada kesempatan dapat nilai 8 atau 9; yang mana masih lebih tinggi daripada 7 kan? Selagi gratis, mimpilah yang tinggi!

– GREAT ATTITUDE – dulu ketika Pak Soetikno Soedarjo, CEO MRA Group nulis quote untuk buku “Young On Top”, dia bilang “Good attitude is the key to succeed”, saya sempat berpikir, “simple banget ya?”… tapi sekarang, ini benar-benar saya yakini betul! Great attitude harus Agan biasakan dari sekarang, dari muda. Jangan berpikir untuk mulai belajar jadi orang yang memiliki great attitude nanti kalau sudah sukses, kalau sudah kaya… akan sulit! Coba biasakan dari sekarang. DAN, untuk hormati orang yang lebih tua, lebih senior, atasan, dosen mah gampang. Saya tantang Agan untuk juga menghormati satpam, pembantu, supir, office boy, tukang parkir, penjaga toilet di mall2,… biasakan untuk bilang “TERIMA KASIH”, “TOLONG”, dan say “HI” sambil tersenyum ke mereka. Ini saya lakukan SETIAP HARI. Ini ngga cost you anything, dan ngga susah!

Balik lagi ke judul thread ini,… YES, Agan bisa sukses meski dengan pendidikan minim, kalau Agan punya ketiga hal di atas. TAPI, kalau bisa punya pendidikan MAKSIMUM plus ketiga poin di atas, kenapa ngga? Pendidikan BUKAN sekedar ijazah, tapi di pendidikan Agan bisa belajar GREAT ATTITUDE, selain mengexplore PASSION dan mendekatkan Agan dengan BIG DREAMS!

See you ON TOP!
Billy Boen
http://www.billyboen.com

Kunjungi juga :
Blog Motivasi
Blog Kesehatan
Blog Teknologi