Restore Your Passion

Pernahkah Anda merasa sangat tidak bersemangat untuk bekerja? Atau merasa kehilangan passion untuk melakukan sesuatu? Tenang saja Anda bukan satu-satunya orang yang merasakan hal seperti itu. Karyawan paling teladan pun terkadang mengalami kemerosotan dan memerlukan dorongan untuk mengembalikan motivasi mereka.

Karyawan yang memiliki motivasi tinggi terlihat lebih enerjik, lebih bahagia, lebih antusias, lebih produktif jika dibandungkan dengan karyawan yang sedang kehilangan semangat. Seseorang yang memiliki semangat tinggi lebih memiliki kelebihan untuk mempengaruhi anggota tim, begitu pun dengan seseorang yang sedang down juga bisa mengompori anggota tim lainnya hanya saja mungkin lebih kepada memberi pengaruh buruk.

Anda tentunya tidak mau jadi biang masalah di kantor karena pengaruh buruk Anda di dalam tim. Simak tips berikut untuk mengembalikan passion Anda di tempat kerja: Read more of this post

Langkah Awal Memulai Bisnis

Tips sukes dalam berbisnis anda wajib menjawab beberapa pertanyaan kita terlebih dahulu :

  • Sebutkan minimal 4 alasan yang menyebabkan anda ingin memulai bisnis ?
  • Mengapa anda memilih ingin terjun di dunia bisnis ?
  • Jika bisnis anda berhasil, apa yang akan anda lakukan dari hasil bisnis tersebut ?
  • Jika bisnis tersebut gagal, apakah anda sudah siap menerima resikonya? Dan mengapa anda harus menerima resiko tersebut?
  • Apa yang terjadi jika anda tidak segera memulai bisnis ?
  • Kapan anda segera memulai bisnis anda ?
  • Siapa yang bertanggung jawab terhadap keberhasilan bisnis anda ?
  • Dalam kondisi bagaimana anda akhirnya menghentikan bisnis anda ?

Langkah langkah yang wajib segera dilakukan oleh anda :

1. Sadari keberhasilan tergantung pada diri anda sendiri.
Assets paling berharga dalam menjalankan bisnis adalah diri anda sendiri. Diri anda sendiri perlu menjawab pertanyaan pertanyaan diatas. Anda wajib memiliki alasan yang kuat dan tidak tergoyahkan mengapa anda perlu berbisnis dan harus segera berbisnis. Tanamkan mental sebagai seorang juara di diri anda, anda akan berlatih terus menerus sampai anda meraih gelar sang juara. Read more of this post

Self Esteem atau Penilaian Terhadap Diri Sendiri

Dalam berkarir dan menjalani rotasi kehidupan sering kali kita mendengar kata self esteem , yaa self esteem sangat mempengaruhi akan kesuksesan seseorang. Bagaimana kita sebagai profesional memandang self estem pada diri kita ? Mungkin bagi sebagian kaum awam masih belum mengerti akan fungsi self esteem dan pengertian self esteem.

Self esteem merupakan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri, baik berupa penilaian negatif maupun penilaian positif yang akhirnya menghasilkan perasaan yang membawa kepercayaan diri dalam mejalani kehidupan.

5 tips dalam meningkatkan self esteem:

Tentu saja dalam diri kita memiliki self esteem yang positif. Dan dalam karir, hal demikian akan sangat membantu. Sebab dengan memandang diri secara positif, kita akan semakin percaya diri. Itulah karenanya kita harus berupaya meningkatkan self-esteem. Tentunya dengan tetap memproposional sehingga tidak terkena seindrom over confidence yang justru malah sering merugikan diri kita. Read more of this post

Tunjukan Diri Saat Meeting

Bagi sebagian orang, rapat adalah momen mengerikan yang selalu ingin dihindari. Namun sebenarnya, rapat justru ajang yang paling tepat untuk menunjukkan potensi, belajar dan mengembangkan diri. “Di sinilah kita dapat belajar cara menganalisis masalah. Rapat juga membuat kita bisa mempelajari cara berpikir orang lain, termasuk yang lebih senior,” demikian alasan Rudy Arief, psikolog.

Rapat menjadi suatu hal yang penting dan tak boleh dilewatkan, karena tujuannya adalah untuk kemajuan perusahaan. Umumnya, dalam sebuah rapat dibahas evaluasi tentang kinerja yang telah dilakukan, analisis kekurangan dan kelemahan, strategi perencanaan, dan lain sebagainya. Untuk itu dibutuhkan ide dan pemikiran seputar langkah yang akan diambil oleh perusahaan, baik untuk jangka panjang ataupun jangka pendek. Read more of this post

Profesi untuk Penyendiri

Tak ada orang mampu bekerja sendiri, dalam arti, kita pasti membutuhkan orang lain untuk memberikan informasi bagaimana pekerjaan tersebut harus dilakukan. Namun, ada sebagian orang yang merasa lebih asyik bila bekerja sendiri. Tidak berarti mereka seorang pemalu, penyendiri, atau orang yang antisosial, namun mereka merasa lebih produktif bila bekerja tanpa gangguan dari orang lain.

Bila Anda termasuk orang yang kurang suka terlibat dengan orang lain saat sedang menekuni pekerjaan, beberapa profesi berikut bisa menjadi pilihan.

Akuntan
Rasanya setiap pekerjaan di kantor tentu membutuhkan tatap muka dengan rekan kerja atau klien. Namun seorang akuntan akan lebih sering membenamkan diri dengan spreadsheet ketimbang menerima telepon atau menemui klien. Maklum saja, data keuangan dan pajak yang harus ditangani membuat seorang akuntan kekurangan waktu untuk ngobrol dengan teman, baik melalui telepon maupun bertemu langsung. Read more of this post

Susahnya Cari Kerja

Sulitnya mendapatkan pekerjaan di Indonesia memaksa para tenaga kerja Indonesia menjadi pengangguran. Entah mereka yang lulusan S1, D3, maupun SMA. Bukannya mereka tidak mau bekerja, tapi mereka belum mempunyai kesempatan untuk bekerja. Hal ini yang membuat banyaknya pengganguran di Indonesia. Berikut ini adalah penyebab sulitnya mendapatkan pekerjaan di Indonesia.

Persaingan Dalam Dunia Kerja
Banyaknya persaingan dalam dunia kerja dapat menyulitkan pencari kerja untuk bisa mendapatkan pekerjaan impiannya. Contohnya, suatu perusahan hanya membuka delapan posisi jabatan, sedang calon pelamar di perusahaan tersebut mencapai 100 orang. Hal ini dapat membuat kandidat yang tidak lolos seleksi harus mengurungkan niat mereka untuk mendapatkan pekerjaan. Persaingan dalam dunia kerja memang sangat ketat.

Kemampuan
Kemampuan seseorang juga termasuk faktor penyebab sulitnya mendapatkan pekerjaan. Jika Anda tidak memiliki kemampuan yang diminta oleh perusahaan ditambah dengan pendidikan Anda yang masih di bawah standar perusahaan, maka Anda harus berpikir dua kali untuk melamar ke perusahaan tersebut.

Mudah Putus Asa
Rasa putus asa adalah penyebab utama sulitnya pencari kerja untuk menemukan pekerjaannya. Misalnya, karena latar belakang pendidikan yang belum memenuhi standar perusahaan, seorang pencari kerja lantas memutuskan untuk menyerah pada keadaan. Ada pepatah yang berbunyi, “Orang yang sukses adalah orang tang tak kenal menyerah.”

Pengalaman
Dalam hal ini, pengalaman juga menentukan apakah Anda layak bekerja untuk perusahaan tersebut atau tidak. Orang yang berpengalaman adalah orang yang terbiasa dengan dunia kerja dan memahami kemampuan yang dia miliki. Sekarang, banyak perusahaan yang membutuhkan kandidat yang sudah berpengalaman sebagai pegawainya. Dengan begitu, kesempatan mendapatkan pekerjaan untuk para fresh graduate semakin menipis.

Kunjungi juga :
Blog Motivasi
Blog Kesehatan
Blog Teknologi

Keajaiban Pantang Menyerah

Cerita ini berdasarkan kisah nyata bertahun-tahun yg lalu di Eropa:


Di sebuah kota kecil, ada seorang gadis remaja yg sangat berbakat dalam menari balet. Berbagai piala & medali telah dimenangkannya di usianya yg masih belia. Ia bermimpi untuk menjadi seorang ballerina yg profesional, tapi belum ada kesempatan untuk menunjukkan bakat & talentanya.

Suatu hari, tersiar kabar bahwa seorang pelatih balet terkenal akan menagadakan pertunjukan balet di kotanya. Si gadis kecil begitu antusias untuk menyaksikan pertunjukan tersebut. Ia meminta ibunya untuk menemaninya melihat pertunjukan itu, karena ia berencana untuk menemui pelatih balet yg terkenal itu bila ada kesempatan.

Setelah pertunjukan selesai, ia menunggu untuk bertemu dengan si pelatih balet, tapi ia amat sangat sibuk sehingga gadis kecil itu hampir berputus asa. Ketika orang-orang sudah meninggalkan tempat pertunjukan tersebut, ia sendiri masih tetap duduk di tempatnya, dan ternyata ia melihat pelatih itu sedang berada di panggung karena ada properti yg tertinggal. Gadis itu berpikir betapa beruntungnya dia dan si gadis kecil tidak menyia-nyiakan kesempatan emas itu. Ia menghampiri pelatih itu dan berkata, “Pak, maaf saya mengganggu. bolehkah sya meminta waktu bapak untuk menunjukkan kemampuan saya, aya ingin sekali bapak melihat tarian balet saya”. Awalnya si pelatih enggan memenuhi permintaan si gadis karena ia amat sibuk, tapi melihat kesungguhan gadis kecil itu ia akhirnya mengiyakan. “Baiklah, saya akan beri kamu waktu 10 menit”, “baik, terima kasih pak”, seru gadis kecil itu dengan semangat.

Setelah itu, gadis itu naik ke panggung dan pelatih itu duduk di bangku penonton untuk melihat kemampuan gadis kecil itu. Si gadis kecil begitu bersemangat, ia menari dengan begitu indahnya sambil melihat si pelatih dengan harapan karirnya dilambungkan olehnya. Di menit pertama pelatih itu hanya terdiam. Menit kedua pelatih itu mulai tersenyum. Di menit ketiga ia memperhatikan gadis itu dengan sungguh-sungguh sehingga gadis itu menjadi tambah bersemangat dalam menari. Menit keempat,pelatih itu benar-benar memperhatikan dengan sungguh-sungguh. Tapi di menit kelima dia terdiam dan semenit setelah itu tiba-tiba ia bangkit dari kursinya dan meninggalkan tempat itu dan tidak kembali lagi.

Sewaktu melihat pelatih itu pergi begitu saja, si gadis kecil merasa amat sedih. Ia merasa mungkin pelatih itu berpikir ia tidak memiliki bakat yg membuatnya bisa menjadi ballerina terkenal, mungkin ia hanya “sekedar” menonton tarian balet amatir yg jelek dan ia sudah membuang-buang waktu untuk menontonnya. Ia bersembunyi di dalam toilet sambil menangis tersedu-sedu karena apa yg diharapkannya telah hilang begitu saja. Ia pulang ke rumahnya, ia buang semua piala & medali yg dimenangkannya, ia gunting semua baju dan sepatu baletnya, ia hancurkan semuanya dan ia buang “MIMPI” nya jauh-jauh dari kehidupannya.

Beberapa tahun kemudian, gadis itu berubah menjadi seorang wanita dewasa. Ia hanya bekerja sebagai seorang pelayan di sebuah restoran kecil di kota itu. Ia menikah dan mempunyai dua orang anak perempuan yg entah mengapa sangat menyukai balet. Walaupun ia membenci balet sejak kejadian itu, ia tidak melarang anaknya untuk belajar balet. Sebab pikirnya, yang penting anaknya bahagia dengan apa yg dilakukannya.

Suatu hari anaknya mengajaknya untuk melihat pertunjukkan balet, karena pertunjukan dipromotori oleh seorang pelatih balet profesional yg sudah mendunia. Awalnya ia tidak mau menonton pertunjukan balet itu tapi demi anaknya akhirnya ia menemani mereka. Sewaktu ia melihat pamflet pertunjukan balet tersebut, betapa kagetnya dia karena ketika ia melihat nama promotornya, ia melihat nama sesorang yg telah membuatnya membuang semua mimpinya beberapa tahun silam. Pria itu kini datang lagi ke kota itu, dan ketika pertunjukan selesai anak-anaknya memintanya untuk memfoto mereka bersama pria itu. Betapa marahnya wanita itu sehingga ia ingin melempar kamera ditangannya ke wajah pelatih balet yg sangat terkenal itu.

Ketika anaknya selesai berfoto, ia meminta anak-anaknya untuk keluar sebentar karena ia ingin berbicara empat mata dengan pelatih tersebut. “Pak,apakah anda mengenal saya?”, tanya wanita itu. “Tidak, aku tidak mengenalmu. siapa kamu?”, jawab si pelatih balet. Dengan sedih bercampur marah,wanita itu bercerita tentang kejadian bertahun-tahun silam.
“Pak, 20 tahun yg lalu anda melakukan pertunjukan di tempat ini. dan ketika pertunjukan selesai saya memberanikan diri saya untuk menemui anda. Dan anda berkata akan memberikan waktu 10 menit kepada saya untuk menunjukkan kemampuan saya. Di menit pertama anda hanya terdiam melihat saya, dan saya ingin membuat anda terkesima dengan kemampuan saya. di menit kedua anda mulai tersenyum, menit ketiga anda mulai memperhatikan saya dan membuat saya semakin bersemangat dalam menari. tapi di menit keenam, anda tiba-tiba keluar dari tempat pertunjukan dan tidak kembali lagi. dan semenjak itu saya memutuskan untuk berhenti menari balet.”  kata wanita itu dengan tersedu-sedu.

Ketika mendengar cerita wanita itu, terkejutlah dia dan berkata, “Ya,saya ingat kamu. Apakah kamu tahu, ketika kamu meminta waktu saya untuk melihat kamu menari balet awalnya saya merasa enggan, tapi melihat kesungguhan kamu, saya bersedia memberikan waktu saya. Di menit pertama saya berpikir kamu hanya penari balet biasa, tapi di menit kedua saya tahu kamu memiliki potensi yg luar biasa. Di menit ketiga saya sadar bahwa ada seorang Gadis kecil yg benar-benar berbakat di kota ini,d an di menit-menit berikutnya saya benar-benar menikmati pertunjukan luar biasa dari seorang ballerina dan saya berpikir untuk mengorbitkannya sebagai ballerina profesional. Saya ingin memberikan kamu beasiswa untuk belajar balet di amerika dan menjadi ballerina profesional, tapi saya sadar bahwa formulir itu ada di mobil saya, karena itulah saya keluar dari tempat pertunjukan itu. saya ingin mengambil formulir itu di mobil saya, tapi karena banyaknya kertas yg bertumpuk-tumpuk membuat saya harus mencari-cari formulir itu untuk diberikan pada seorang gadis kecil yg amat sangat berbakat yg sedang menari di panggung pertunjukan di dalam. Sekitar 3 menit saya habiskan untuk mencari formulir itu, dan ketika saya kembali saya sudah tidak melihat gadis kecil yg menari dengan indah itu.B ertahun-tahun saya mencari gadis yg sangat berbakat itu tapi tak ada seorangpun yg tahu. Sayang sekali saya belum bertanya siapa namanya dan ketika saya melihat sanggar-sanggar ballet di kota ini saya tidak menemukan gadis itu dan saya menyerah.”

Mendengar kata-kata pelatih ballet itu, si wanita hanya terdiam dan menangis dengan amat sangat. Karena ia tahu, seandainya saja ia terus menari tanpa peduli bahwa pelatih itu pergi meninggalkan dia, karena ia berkata bahwa ia akan memberikan waktu 10 menit kepadanya, bukan 6 menit, ia pasti kembali lagi dan saat ini ia pasti sudah menjadi Ballerina yg terkenal. Dan yg tersisa hanyalah sebuah penyesalan.

Sobat,dalam hidup ni kita pasti juga sering mengalami apa yg dialami wanita tersebut. Mungkin kita sudah melangkah,di langkah pertama kita gagal,di langkah kedua kita juga gagal. Tapi masih ada langkah ketiga dan seterusnya, jika di langkah kelima kita masih gagal kita harus terus berjuang dengan pantang menyerah. Karena mungkin di langkah keenam kita berhasil. Mungkin kita sudah mencoba 10 kali tapi masih gagal, tenang saja, karena kita masih bisa mencoba untuk ke 11 kalinya.

Kolonel Sanders adalah salah satu contoh dari orang yg pantang menyerah. Meskipun resep ayam kentucky-nya ditolak oleh 1000 restoran, tapi ia tidak menyerah dan ketika ia mencoba untuk ke-1001 kalinya, ia berhasil. Seandainya ia menyerah mungkin kita tidak akan melihat dan menikmati lezatnya ayam kentucky di restoran KFC yg sangat terkenal itu, bukan hanya di amerika tapi di seluruh dunia.

Jika kita sudah menyerah mungkin kita akan menyesal di kemudian hari karena kita mungkin tinggal selangkah lagi menuju kesuksesan & kebahagiaan. So,jangan pernah menyerah dan jangan pernah berhenti untuk mencoba. Lakukan yg terbaik dan saat itulah kita akan mendapatkan yg terbaik walaupun butuh waktu dan kesabaran untuk meraihnya.

INGAT!
“Keajaiban hanya terjadi pada orang yang pantang menyerah”

Kunjungi juga :
Blog Motivasi
Blog Kesehatan
Blog Teknologi

Menilai Diri Sendiri

Alkisah suatu ketika ada seorang pelukis yang baru saja tamat dari kursus melukis. Dia menghabiskan waktu selama 3 hari untuk melukis pemandangan yang indah. Dia ingin mengetahui apa pendapat khalayak ramai mengenai keterampilannya melukis.

Dia meletakkan lukisannya itu di sebuah persimpangan jalan yang ramai. Dan dia meletakkan papan dengan tulisan yang cukup besar di bawah lukisan itu, “Saya melukis pemandangan ini. Karena saya masih baru dalam profesi ini, saya mungkin membuat beberapa kesalahan dalam coretan saya. Tolong Anda menandai kesalahan yang Anda lihat dengan tanda silang.”

Ketika dia kembali di sore harinya untuk mengambil lukisannya,dia benar-benar terkejut dan hancur semangatnya melihat seluruh kanvasnya penuh coretan dan ada beberapa orang yang bahkan menuliskan komentarnya di lukisan tersebut.

Dengan patah semangat dan putus asa dia membawa lukisan itu ke rumah gurunya dan … menangis sedih. Artis muda ini dengan sulit berkata kepada gurunya, “Saya tidak berguna. Semuanya sia-sia dan bila semua yang telah saya pelajari itu yang diperlukan untuk menjadi pelukis, saya tidak akan menjadi pelukis yang baik. Masyarakat telah menolak saya mentah-mentah. Saya merasa sepertinya lebih baik saya mati saja.”

Sang guru tersenyum dan berkata, “Anakku, aku akan membuktikan bahwa kamu adalah seniman yang hebat dan telah belajar melukis tanpa cacat. Kerjakan apa yang kukatakan kepadamu tanpa bertanya. Aku jamin.” Walaupun enggan, seniman muda ini setuju. Dua hari kemudian, di pagi hari dia membawa replica lukisan semula kepada gurunya. Sang guru menerimanya dengan gembira dan tersenyum. “Ayo, ikut aku,” kata gurunya.

Mereka sampai di persimpangan jalan yang sama, di pagi hari dan memamerkan lukisan itu di tempat yang sama. Sang guru meletakkan papan bertuliskan, “Saudara-saudara, saya melukis pemandangan ini. Oleh karena saya baru dalam profesi ini, saya mungkin telah melakukan beberapa kesalahan dalam goresan saya.

Saya menyediakan kotak berisi cat dan kuas di bawah. Saya mohon bantuan Saudara. Bila Saudara melihat ada kesalahan, silakan mengambil kuas dan mengoreksinya.” Guru dan murid ini kemudian berjalan pulang.

Keduanya kembali ke tempat yang sama sore harinya. Seniman muda ini tercengang melihat bahwa tidak satu koreksian pun yang telah dilakukan orang. Mereka meletakkan lukisan itu di sana keesokan harinya dan di sore harinya tetap tidak ada orang yang mengoreksi. Mereka melanjutkan aksi itu selama sebulan dan tetap tidak ada orang yang mengoreksi!

Inti dari cerita ini:
Orang mudah melontarkan kritik, tetapi TIDAK MAMPU UNTUK MEMPERBAIKI!
Kalau sedang menonton pertandingan olahraga di televisi, banyak orang yang berkomentar macam-macam, seakan-akan dia lebih mahir dari pemain yang bersangkutan.
Oleh karena itu jangan terbawa atau menilai diri Anda berdasarkan pada kritik orang lain dan mengalami depresi. Nilailah diri Anda sendiri.

Kunjungi juga :
Blog Motivasi
Blog Kesehatan
Blog Teknologi

Menjadi Pribadi Yang Luar Biasa

Menjadi pribadi yang luar biasa, orang dengan karakter hebat dan memiliki keseimbangan hidup yang menjadikannya sebagai manusia extra ordinary. Apa saja sifat-sifat yang dimiliki para pribadi luar biasa itu? Apa ada sifat yang belum kita miliki?

Ayo kita belajar untuk menjadi pribadi hebat. Pribadi yang sangat jarang dimiliki oleh setiap orang di muka bumi ini. Tapi bukan tidak mungkin kita bisa memilikinya.

Inilah sepuluh karakter manusia luar biasa yang mesti terus dipupuk dalam diri kita.

1. Bersikap Rendah Hati.
Sikap rendah hati mengungkapkan kekuatan bukan kelemahan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain.

2. Positive Thinking
Orang yang bersikap positif (positive thinking) selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dan sebagainya.

3. Bertanggung jawab
Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.

4. Tulus
Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura- pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta.

5. Berjiwa Besar
Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

6. Setia
Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

7. Percaya Diri
Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

8. Selalu Ceria
Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.

9. Easy Going
Orang yang easy going menganggap hidup ini ‘ringan’. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil atau berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stres dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.

10. Empati
EmpAti adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.Kunjungi juga :
Blog Motivasi
Blog Kesehatan
Blog Teknologi

Muda dan Kaya Raya

Ingin kaya raya, lima atau 10 tahun lagi? Mungkin banget. Tips ini akan membantu Anda mewujudkannya.

1. Tetapkan tujuan sejak awal
Ibarat melakukan perjalanan, pertama harus tahu dulu tujuannya. Kalau tidak, bisa berputar-putar saja, bahkan malah menghabiskan biaya. Tanyakan pada diri sendiri, apa yang diinginkan 10 tahun ke depan. Punya mobil atau rumah, misalnya. Dengan semangat itu, Anda bisa jadi berhati-hati dalam pengeluaran dan terpacu untuk menabung. Sebaiknya siapkan rencana 5, 10, hingga 20 tahun.

2. Hiduplah dengan rencana itu
Belilah barang yang Anda butuhkan, dan bukan yang diinginkan. Terdengar sederhana, tapi godaan ini susah untuk dihindari. Tetapi, bila rencana Anda telah menancap di kepala dan hati, pasti deh keinginan membeli barang yang tak perlu akan pupus.

3. Hindari berutang
Sekarang banyak sekali tawaran membeli barang dengan dicicil. Atau bentuk pinjaman lain untuk barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan, tapi diinginkan. Tahan hati untuk tidak tergoda. Kecuali mungkin untuk sesuatu yang bisa dijadikan modal usaha, seperti pinjaman untuk kuliah lagi, atau pinjaman rumah. Hindari mengambil pinjaman yang cicilannya menghabiskan setengah dari penghasilan. Menurut ahli keuangan, jangan sampai berutang yang angsurannya membuat dompet menjerit.

4. Mari menabung
Kecil-kecil kalau dikumpulkan akan menjadi besar atau banyak. Berapa pun yang Anda sanggup, biasakan menabung. Anda bekerja untuk mendapatkan uang, jadi Anda berhak mendapatkan bayaran. Nah, uang yang Anda bayarkan pada diri sendiri itu yang ditabung. Tabungan ini selain disimpan untuk mencapai cita-cita lima sampai 10 tahun mendatang, berguna pula bila ada kebutuhan mendesak. Seperti biaya rumah sakit, atau bisa dipakai untuk tujuan jangka pendek seperti berlibur ke luar negeri.

5. No minimum payment
Punya kartu kredit enggak dosa. Bila dimanfaatkan secara tepat, Anda tidak akan terlilit utang kartu kredit. Apalagi sampai menjadi korban debt collector, duh… jangan sampai deh. Agar tidak terjerat, segera lunasi tagihannya setiap bulan. Siapkan dana di rekening untuk membayar setiap tagihan yang datang. Sekali lagi, bayar lunas ya. Jangan hanya membayar minimal tagihan. Semakin kecil Anda membayar tagihan bulanan, semakin lama lunasnya.

6. Investasi masa tua
Hidup bukan hanya untuk hari ini, melainkan juga untuk masa depan. Masa tua mungkin masih jauh di awang-awang, tapi tak ada salahnya dipikirkan dari sekarang agar masa tua Anda tetap kaya. Salah satunya, dengan mencoba berinvestasi. Banyak cara yang mudah dan sesuai dengan kemampuan di awal bekerja. Misalnya, mengambil asuransi dan membeli reksa dana. Keduanya bisa hanya dengan membayar iuran di bawah Rp 500.000 per bulan. Tetapi hasilnya, bisa dipetik setelah 10-15 tahun kemudian, dengan jumlah berlipat.

7. Buka deposito
Selain tabungan yang bisa diambil setiap saat, ada baiknya punya tabungan berjangka alias deposito. Selain punya tabungan yang tak akan bisa dikutak-katik, simpanan ini juga bisa menjadi catatan tambahan yang berguna bila Anda ingin mengambil pinjaman rumah atau apartemen. Bagusnya sih dibuat berjangka setahun, dan saldonya ditambah lagi setiap tahun.

8. Tingkatkan kemampuan
Usia 20-an adalah saat yang tepat untuk meningkatkan keahlian dan pendidikan, yang akan mendukung karier di masa depan. Berinvestasi di bidang pendidikan tak akan sia-sia. Ambil berbagai kursus ketrampilan, dan jangan berhenti hanya kuliah di tingkat S1. Satu lagi yang sebaiknya dilakukan, perluas jaringan dengan bergaul. Senior Vice President Kelly Services Asia Pacific, lembaga perekrutan tenaga kerja internasional, Dhirendra Shantilal berkata, saat ini banyak perusahaan mencari karyawan plus. Alias selain berpendidikan tinggi, menguasai banyak bahasa, juga aktif di berbagai organisasi.

9. Nikmati hidup
Mengatur keuangan sendiri bukan berarti Anda tidak bisa bersenang-senang. Anda bisa membiayai traveling dari tabungan atau traveling murah karena punya banyak teman. Atau mengambil kursus bahasa sambil berkenalan dengan orang baru. Pokoknya buat kenangan indah dengan bertemu orang baru, dan mencoba hal-hal baru. Hal-hal seperti ini bisa menjadi investasi juga lho, banyak teman dapat rezeki, begitu kata orangtua. Yang penting, hindari mengambil pinjaman untuk biaya senang-senang. Anda bisa kreatif mencari hiburan tanpa mengeluarkan banyak uang.

(CHIC/Erika Paula)

Kunjungi juga :
Blog Motivasi
Blog Kesehatan
Blog Teknologi

Pentingnya Suksesi

Seorang direktur SDM mengaku stres tiap kali ada karyawan senior yang resign atau pensiun. “Kami harus mulai dari awal lagi, mencari karyawan baru yang sudah mumpuni. Hanya sedikit sekali karyawan dari dalam yang siap mengisi posisi senior yang vacant. Sadar begitu besarnya kesenjangan kompetensi antara karyawan junior dengan yang senior benar-benar membuat kami frustrasi”.

Ini kenyataan yang bisa kita temui di banyak sekali perusahaan. Sebetulnya, bukan hanya pihak HR dan manajemen yang frustrasi dengan situasi ini. Karyawan yang melihat dirinya tidak diberi kesempatan untuk “naik”, merasa potensi dan kompetensinya di tempat kerja tidak meningkat dan tidak merasa kontribusinya diperhitungkan tentu juga menjadi loyo, frustrasi, dan tidak happy. Ini tentu kondisi “lose-lose” untuk kedua belah pihak.

Semua organisasi pasti setuju bahwa lingkungan pembelajaran sangat penting bagi kemajuan tim dan organisasi. Banyak pimpinan perusahaan yang sudah sangat mengerti bahwa hanya melalui pengembangan manusia-lah perusahaan bisa berkembang. Kita lihat juga bahwa manajemen talenta dan capacity building sudah menjadi fokus perusahaan-perusahaan besar. Bahkan, semakin banyak perusahaan yang tidak segan-segan melakukan investasi dalam sistem online untuk mengontrol proses pengembangan karyawan melalui atasan-atasannya. Di sisi lain, kita kerap melihat bahwa slogan dan program yang dikumandangkan di perusahaan mengenai lingkungan pembelajaran dalam organisasi seringkali sebatas campaign, namun dan tidak sampai berbuah hasil yang nyata.

Ada manajer yang mengatakan: ”Saya sudah sering memberi umpan balik pada anak buah. Tetapi, sukses atau tidaknya individu kan ada di tangannya sendiri?” Manajer lain berkata: ”Kadang kita beruntung mendapat bawahan yang potensi belajarnya bagus, ambisius, mau belajar, rajin bertanya, bahkan tidak segan-segan kuliah di malam hari. Kalau kita mendapatkan bawahan dengan kualitas sebaliknya, daripada membuang waktu, bukankah kita lebih baik mencari karyawan dengan potensi yang lebih baik?“

Bila atasan masih memilih-milih karyawan mana yang akan di-coach dan dibimbing, risikonya bukan hanya akan terjadi kekosongan SDM kompeten di masa depan, tapi juga akan membuat individu yang tidak “disentuh” merasa tersingkir. Bila karyawan tidak dibimbing, tidak ditegur, tidak ditantang untuk berkinerja lebih baik, sudah pasti mereka tidak akan happy, meskipun setiap bulan tetap menerima gaji. Hal inilah yang menjadi latar belakang mutlaknya proses mentoring dan coaching dilakukan para atasan terhadap semua bawahannya.

Memperjelas sasaran
Banyak atasan menghindar untuk memberi umpan balik karena tidak tega, dan takut kritik dan koreksi yang diberikannya akan merusak hubungan yang sudah susah-susah terjalin selama ini. Seorang teman yang dianggap bawahannya pembimbing yang baik, mengatakan bahwa ia semata menggunakan sasaran tugas sebagai landasan dalam membimbing anak buahnya. “Bila bawahan tidak tahu persis apa yang diharapkan oleh kita sebagai atasan dan perusahaan, maka diskusi mengenai pengembangan karier akan bertele-tele dan tidak jelas sasarannya”.

Banyak karyawan terbiasa menjalankan tugas dan tanggung jawab rutinnya, namun tidak sempat memperjelas kontribusi tugasnya. Bisa jadi ini karena ukuran perusahaan yang terlalu besar, atau karena pimpinan perusahaan dan atasan juga tidak memperjelas sasarannya, baik itu jangka pendek maupun jangka panjang. Padahal, dengan tidak jelasnya sasaran ini, perjalanan karier ibarat sebuah upaya yang belum berkoridor. Dengan adanya kejelasan sasaran tugas dan kesamaan persepsi dengan bawahan, sebagai atasan kita bisa lebih mudah dan lebih tega mengatakan salah atau benarnya tindakan anak buah kita.

Hal inilah yang tidak boleh kita lupakan dalam situasi pengembangan bawahan. Linda Hill, seorang profesor di Harvard Business School, menyatakan bahwa seni mengembangkan bawahan adalah tetap mengontrol semua tugas yang ada di bawah tanggung jawab kita, sambil memberi ruang kepada bawahan untuk merasakan kesuksesan pribadinya.

Berguru secara aktif
Kegiatan pengembangan karyawan yang secara rasional bertujuan positif, dalam kenyataannya sering dipandang menegangkan, bahkan dirasa negatif oleh banyak pihak. Atasan sering tidak tahu mau mulai dari mana. Sementara itu, bawahan sering melihat situasi coaching sebagai situasi tatap muka yang menghakimi.

Di dunia yang sudah sangat dinamis dan mengglobal begini, persepsi mengenai kegiatan bimbingan ini memang perlu diubah. Kegiatan bimbingan seharusnya tidak lagi menjadi kegiatan one on one yang menegangkan. Bila kita meyakini esensi positifnya, sebetulnya proses coaching sangat bisa dilakukan dengan situasi yang bersahabat, bahkan bentuknya lebih berupa diskusi dua arah yang seru dan membangun. Jeanne Meister, seorang konsultan yang menekuni kerja masa depan mengatakan: ” In today’s world, mentoring is more like Twitter and less like having a psychotherapy session.”

Perusahaan kelas dunia, seperti Uniqlo Jepang, bersikeras untuk mempersiapkan para management trainee menjadi the future business owners. Bisa kita bayangkan betapa besarnya kesenjangan kompetensi antara seorang fresh graduate dan seorang yang menduduki jajaran tertinggi sebuah perusahaan. Hal ini tidak mungkin terjadi bila hubungan atasan dan bawahan tidak berbentuk hubungan coach-coachee atau mentor-mentee. Si coachee atau mentee memang perlu aktif belajar. Dialah yang perlu mempunyai sikap berguru pada setiap orang yang dikagumi kompetensinya. Hubungan pun bentuknya sudah tidak lagi kaku dan tidak selalu berbentuk hubungan “senior membimbing junior”.

Di banyak perusahaan, kita sudah sering mendengar “reversed mentoring“, di mana para manajer senior perlu di-coach oleh kalangan millenial, usia 20-30 tahun, mengenai media elektronik dan pemanfaatan web. Hambatan waktu, kekakuan suasana tatap muka, sudah harus menjadi hal yang tidak perlu dikhawatirkan lagi. Sementara kemauan untuk “menjadikan” bawahan perlu dianggap memegang porsi yang besar dalam kepemimpinan kita.

(Eileen Rachman/Sylvina Savitri, EXPERD Consultant)

Kunjungi juga :
Blog Motivasi
Blog Kesehatan
Blog Teknologi