Tunjukan Diri Saat Meeting

Bagi sebagian orang, rapat adalah momen mengerikan yang selalu ingin dihindari. Namun sebenarnya, rapat justru ajang yang paling tepat untuk menunjukkan potensi, belajar dan mengembangkan diri. “Di sinilah kita dapat belajar cara menganalisis masalah. Rapat juga membuat kita bisa mempelajari cara berpikir orang lain, termasuk yang lebih senior,” demikian alasan Rudy Arief, psikolog.

Rapat menjadi suatu hal yang penting dan tak boleh dilewatkan, karena tujuannya adalah untuk kemajuan perusahaan. Umumnya, dalam sebuah rapat dibahas evaluasi tentang kinerja yang telah dilakukan, analisis kekurangan dan kelemahan, strategi perencanaan, dan lain sebagainya. Untuk itu dibutuhkan ide dan pemikiran seputar langkah yang akan diambil oleh perusahaan, baik untuk jangka panjang ataupun jangka pendek. Read more of this post

Nikmati Pekerjaan Anda

Tidak bisa dipungkiri, terkadang pekerjaan bisa menimbulkan beban tersendiri dalam hidup Anda. Mungkin Anda pernah atau bahkan sering merasa tertekan dengan tanggung jawab dari pekerjaan Anda yang dirasakan terlalu berat atau melebihi kapasitas dan kompetensi Anda sebagai pekerja. Akibatnya Anda mengalami keletihan dan kejenuhan yang akhirnya membuat Anda stress dan kehilangan gairah serta semangat untuk bekerja.

Pada dasarnya, setiap pekerjaan pasti memiliki beban dan resiko tersendiri bagi seseorang yang mengerjakannya. Terkadang faktor–faktor di lingkungan kerja sering menjadi penyebab utama dari permasalahan ini, mulai dari atasan yang terkesan selalu memberikan “push” pada Anda, kurangnya hubungan personal yang baik antar sesama pegawai, sampai dengan masalah yang paling vital, yaitu gaji yang dinilai tidak sepadan atau sesuai dengan yang kapasitas pekerjaan Anda. Keadaan dan kondisi seperti ini akan menimbulkan ketidaknyamanan ketika bekerja dan tentunya Anda cenderung tidak bisa mengerjakan semua pekerjaan Anda secara maksimal.

Sudah menjadi sesuatu yang lumrah kalau kondisi seperti ini terjadi dalam dunia kerja, Read more of this post

Kesalahan Fatal Seorang Pemimpin

Kekeliruan PEMIMPIN Yang FATAL

Kekeliruan PEMIMPIN Yang FATAL

Kesuksesan sebuah usaha bisa dilacak dari pemimpinnya. Edwin H. Friedman mengatakan, “Kepemimpinan bisa dianggap sebagai kapasitas untuk menentukan diri sendiri dengan orang lain, dengan cara yang jelas dan memperluas visi masa depan.” Penting untuk mengenali apa yang positif dan efektif di masing-masing pemimpin, tapi juga penting untuk menyadari hambatan yang mungkin dihadapi. Kepemimpinan yang sukses berkembang dari waktu ke waktu, dan hanya bisa ditingkatkan dengan pengetahuaun bagaimana mendiagnosa dan memperlakukan pemimpin.

Setiap pemimpin yang berpandangan ke depan semestinya memahami bahwa sumber daya yang tak ternilai dalam setiap perusahaan adalah potensi manusianya. Sebagai pemimpin, ia bertanggung-jawab untuk mengembangkan bakat yang sangat luas tersebut. Sebegitu pentingnya unsur sumber daya manusia, seorang eksekutif puncak di sebuah perusahaan besar di Amerika pernah berujar: “Ambilah semua harta saya, asal bukan organisasinya. Maka dalam lima tahun kedepan saya akan bisa memperoleh semuanya kembali.”

Masalahnya, tidak semua pemimpin mampu mengelola perusahaannya dengan benar. Menurut catatan Steven Brown yang telah bertahun-tahun bertugas sebagai konsultan, setidaknya ada beberapa kesalahan fatal yang dilakukan oleh seorang pemimpin. Kesalahan tersebut adalah:

1. Gagal Mengembangkan Orang

Salah satu tujuan utama manajemen adalah kelangsungan bisnis itu sendiri, meski ada perubahan waktu dan orang-orang yang mengelolanya. Itu artinya, jika suatu saat perusahaan yang anda bangun akhirnya menjadi runtuh setelah anda tinggalkan, maka anda layak merasa bersalah dan gagal dalam mengembangkan estafet kepemimpinan.

Sering terjadi, karena berbagai alasan, tidak percaya kemampuan seseorang, misalnya seorang pemimpin merasa perlu melakukan segala sesuatunya sendiri. Tidak ada pelimpahan wewenang dan kekuasaan. Akibatnya, selain disibukkan oleh urusan yang sebenarnya tidak perlu, pemimpin tadi secara tidak sadar telah melewatkan kesempatan untuk menciptakan kader-kader pemimpin baru.

Jika anda ragu mengenai perlunya membangun people sekuat mungkin, berikut bisa menjadi gambaran. Seseorang memulai sebuah usaha, dan usaha itu terus bertahan selama ia masih bekerja. Lalu, perusahaan itu perlahan-lahan lenyap setelah para penggantinya menggantikan selama kurang lebih setengah jangka waktu kerja suatu generasi.

2. Mengendalikan Hasil, Bukan Mengendalikan Cara

Cara berpikir seseorang tentu berbeda-beda. Ini pula yang menjadi sebab mengapa beberapa orang bisa lebih produktif ketimbang yang lain. Kebanyakan pemimpin sering memukul rata mengenai unjuk kerja karyawannya. Terlebih lagi untuk pekerjaan-pekerjaan yang sangat mudah terlihat hasilnya, seperti bidang penjualan.

Padahal setiap karyawan, seperti tadi sudah disinggung memiliki cara pandang dan perasaan yang berbeda-beda untuk suatu masalah. Karena itu untuk menghindari persepsi yang keliru itu, seorang pemimpin mesti melihat dalam sebuah kerangka rangkaian yang utuh, yakni melalui pikiran, perasaan atau akal budi, kegiatan dan lama-lama menjadi kebiasaan, lalu memberikan hasil. Jika rangkaian tersebut dipergunakan, maka pemimpin akan dengan mudah melakukan perubahan drastis dalam membangun produktifitas karyawan.

3. Bergabung dengan Kelompok yang Keliru

Poin utama pada masalah ini adalah bagaimana seorang pemimpin mengembangkan sikap, terutama tentang kesetiaan. Seorang pemimpin sering dijadikan sebagai pejuang bagi orang-orang yang melawan kebijakan, tujuan dan sasaran perusahaan.

Jika hal itu terjadi, anda harus menolak sekalipun yang mengajak anda adalah seorang pemimpin sejawat anda atau sekumpulan beberapa karyawan.

4. Seragam dalam Mengelola Orang

Pemimpin yang mengelola anak buahnya dengan cara yang sama atau satu teknik saja, seringkali mengalami kekecewaan. Pemimpin yang baik mestinya peka terhadap perbedaan dan kepribadian masing-masing staf.

Oleh karena itu, pemimpin harus menyadari dan memanfaatkan perbedaan tersebut sebagai sebuah kekuatan.

5.  Melupakan Pentingnya Laba

Tujuan utama sebuah organisasi adalah menjaga kelangsungan organisasi tersebut. Untuk tujuan tersebut, perusahaan mestilah meraih laba untuk membiayai kelangsungan tersebut. Seringkali terjadi, di perusahaan masing-masing divisi merasa lebih penting ketimbang divisi yang lain. Hal ini bisa membuat seorang pemimpin tidak fokus dan akhirnya melupakan pentingnya laba.

6. Terpaku Pada Persoalan, Lupa Tujuan

Salah satu alasan mengapa seorang pemimpin tidak efektif adalah karena ia terpaku pada masalah-masalah sederhana, misalnya kesalahan-kesalahan kecil yang dilakukan anak buahnya atau orang lain.

Daripada membuang-buang energi untuk mencari-cari kesalahan orang lain, tentu lebih baik jika seorang pemimpin melakukan pendekatan lain. Misalnya dengan mencari tahu, apa yang mempengaruhi prestasi seseorang.

7. Bersikap Sebagai Sesama, Bukan Pemimpin

Usai jam kantor, banyak pemimpin perusahaan yang ingin bersikap sebagai orang biasa seperti sesama karyawan yang lain. Kemudian esok paginya ia akan bersikap sebagai pemimpin lagi. Banyak karyawan yang tidak bisa menerima sikap seperti itu. Seorang pemimpin memang harus memilih: menjadi pemimpin atau menjadi sesama karyawan. Tidak ada jalan tengah dalam situasi seperti itu.

Alasannya sederhana, kalau tindakan seorang pemimpin terhadap karyawan sembrono, maka sebenarnya ia tidak hanya tidak menghormati karyawannya. Lebih dari itu ia juga telah mengajarkan kepada karyawan untuk tidak menghormati atasannya. Seorang pemimpin tidak boleh terjebak pada perannya sebagai sahabat, atau psikiater. Tugas pemimpin adalah bagaimana mengelola kehidupan sebuah perusahaan.

8. Gagal Menentukan Standar

Banyak pemimpin yang tidak menyukai konsep menentukan standar. Bahkan mungkin mereka ingin menghindari pembicaraan tentang hal itu, karena mereka menilai standar sebagai cara untuk menghukum mereka yang gagal memproduksi atau yang tidak kompromistis.

Orang yang beranggapan demikian sebenarnya tidak memahami salah satu kunci perusahaan yang dikelola dengan baik. Perusahaan memang tidak usah memaksa orang untuk tunduk kepada sederetan panjang peraturan, tetapi ia harus mempunyai sasaran untuk membangun kebanggaan pribadi dan perusahaan.

Mudah-mudahan artikel ini dapat menjadi motivasi berbuat yang terbaik dan bahan otokritik bagi TS sendiri maupun kita semua, karena setiap diri adalah pemimpin yang akan selalu dimintai pertanggungan jawabnya kelak. (thanks to kaskus)

Susahnya Cari Kerja

Sulitnya mendapatkan pekerjaan di Indonesia memaksa para tenaga kerja Indonesia menjadi pengangguran. Entah mereka yang lulusan S1, D3, maupun SMA. Bukannya mereka tidak mau bekerja, tapi mereka belum mempunyai kesempatan untuk bekerja. Hal ini yang membuat banyaknya pengganguran di Indonesia. Berikut ini adalah penyebab sulitnya mendapatkan pekerjaan di Indonesia.

Persaingan Dalam Dunia Kerja
Banyaknya persaingan dalam dunia kerja dapat menyulitkan pencari kerja untuk bisa mendapatkan pekerjaan impiannya. Contohnya, suatu perusahan hanya membuka delapan posisi jabatan, sedang calon pelamar di perusahaan tersebut mencapai 100 orang. Hal ini dapat membuat kandidat yang tidak lolos seleksi harus mengurungkan niat mereka untuk mendapatkan pekerjaan. Persaingan dalam dunia kerja memang sangat ketat.

Kemampuan
Kemampuan seseorang juga termasuk faktor penyebab sulitnya mendapatkan pekerjaan. Jika Anda tidak memiliki kemampuan yang diminta oleh perusahaan ditambah dengan pendidikan Anda yang masih di bawah standar perusahaan, maka Anda harus berpikir dua kali untuk melamar ke perusahaan tersebut.

Mudah Putus Asa
Rasa putus asa adalah penyebab utama sulitnya pencari kerja untuk menemukan pekerjaannya. Misalnya, karena latar belakang pendidikan yang belum memenuhi standar perusahaan, seorang pencari kerja lantas memutuskan untuk menyerah pada keadaan. Ada pepatah yang berbunyi, “Orang yang sukses adalah orang tang tak kenal menyerah.”

Pengalaman
Dalam hal ini, pengalaman juga menentukan apakah Anda layak bekerja untuk perusahaan tersebut atau tidak. Orang yang berpengalaman adalah orang yang terbiasa dengan dunia kerja dan memahami kemampuan yang dia miliki. Sekarang, banyak perusahaan yang membutuhkan kandidat yang sudah berpengalaman sebagai pegawainya. Dengan begitu, kesempatan mendapatkan pekerjaan untuk para fresh graduate semakin menipis.

Kunjungi juga :
Blog Motivasi
Blog Kesehatan
Blog Teknologi

“Apakah orang yang tidak berpendidikan tinggi bisa sukses juga?”

Tgl 7 Juni lalu saya menjadi Keynote Speaker di sekolah tempat anak saya belajar, Sinarmas World Academy (SWA), BSD. Saya diminta untuk bicara selama 15 menit di depan murid-murid kelas 8 – 11, tentang bagaimana dan apa saja yang dibutuhkan untuk meraih sukses.

Saya sering ditanya diberbagai kesempatan… “Apakah orang yang tidak berpendidikan tinggi bisa sukses juga?”

Jawaban saya selalu, “BISA!… tapi tergantung”

Bingung dengan jawaban saya? Hmm, kan saya sudah pernah bilang bahwa saya bukan seorang motivator yang selalu bilang, “Kamu pasti sukses!”

Anyway, begini penjelasannya… Yang saya share di SWA ada 3 kunci untuk sukses (padahal di YOT ada 30 ya). Apakah ini kontradiksi dengan buku YOT yang saya tulis? Tidak!

3 kunci tersebut:
– PASSION > Passion bukan sesuatu yang kita mahir, tapi sesuatu yang kita sukain. Yang ketika kita lakukan, kita bisa lupa waktu; lupa makan, lupa tidur. Kalau in relation dengan uang,… kalau melakukan passion, tanpa dibayarpun kita akan bilang OK! koq bisa? Abis seneng ngelakuinnya!

– BIG DREAMS – Pastikan Agan tau apa yang mau Agan capai. Kalau ngga tau mau kemana, Agan ngga akan kemana-mana. Kalau Agan bisa bermimpi besar, kenapa mesti mimpi kecil? Mimpi itu GRATIS! Kalau Agan bermimpi untuk dapetin nilai 7 dalam kehidupan ini dan berhasil… Agan dapat nilai 7. Tapi, kalau Agan bermimpi dapetin nilai 10 tapi gagal, Agan masih ada kesempatan dapat nilai 8 atau 9; yang mana masih lebih tinggi daripada 7 kan? Selagi gratis, mimpilah yang tinggi!

– GREAT ATTITUDE – dulu ketika Pak Soetikno Soedarjo, CEO MRA Group nulis quote untuk buku “Young On Top”, dia bilang “Good attitude is the key to succeed”, saya sempat berpikir, “simple banget ya?”… tapi sekarang, ini benar-benar saya yakini betul! Great attitude harus Agan biasakan dari sekarang, dari muda. Jangan berpikir untuk mulai belajar jadi orang yang memiliki great attitude nanti kalau sudah sukses, kalau sudah kaya… akan sulit! Coba biasakan dari sekarang. DAN, untuk hormati orang yang lebih tua, lebih senior, atasan, dosen mah gampang. Saya tantang Agan untuk juga menghormati satpam, pembantu, supir, office boy, tukang parkir, penjaga toilet di mall2,… biasakan untuk bilang “TERIMA KASIH”, “TOLONG”, dan say “HI” sambil tersenyum ke mereka. Ini saya lakukan SETIAP HARI. Ini ngga cost you anything, dan ngga susah!

Balik lagi ke judul thread ini,… YES, Agan bisa sukses meski dengan pendidikan minim, kalau Agan punya ketiga hal di atas. TAPI, kalau bisa punya pendidikan MAKSIMUM plus ketiga poin di atas, kenapa ngga? Pendidikan BUKAN sekedar ijazah, tapi di pendidikan Agan bisa belajar GREAT ATTITUDE, selain mengexplore PASSION dan mendekatkan Agan dengan BIG DREAMS!

See you ON TOP!
Billy Boen
http://www.billyboen.com

Kunjungi juga :
Blog Motivasi
Blog Kesehatan
Blog Teknologi

Keajaiban Pantang Menyerah

Cerita ini berdasarkan kisah nyata bertahun-tahun yg lalu di Eropa:


Di sebuah kota kecil, ada seorang gadis remaja yg sangat berbakat dalam menari balet. Berbagai piala & medali telah dimenangkannya di usianya yg masih belia. Ia bermimpi untuk menjadi seorang ballerina yg profesional, tapi belum ada kesempatan untuk menunjukkan bakat & talentanya.

Suatu hari, tersiar kabar bahwa seorang pelatih balet terkenal akan menagadakan pertunjukan balet di kotanya. Si gadis kecil begitu antusias untuk menyaksikan pertunjukan tersebut. Ia meminta ibunya untuk menemaninya melihat pertunjukan itu, karena ia berencana untuk menemui pelatih balet yg terkenal itu bila ada kesempatan.

Setelah pertunjukan selesai, ia menunggu untuk bertemu dengan si pelatih balet, tapi ia amat sangat sibuk sehingga gadis kecil itu hampir berputus asa. Ketika orang-orang sudah meninggalkan tempat pertunjukan tersebut, ia sendiri masih tetap duduk di tempatnya, dan ternyata ia melihat pelatih itu sedang berada di panggung karena ada properti yg tertinggal. Gadis itu berpikir betapa beruntungnya dia dan si gadis kecil tidak menyia-nyiakan kesempatan emas itu. Ia menghampiri pelatih itu dan berkata, “Pak, maaf saya mengganggu. bolehkah sya meminta waktu bapak untuk menunjukkan kemampuan saya, aya ingin sekali bapak melihat tarian balet saya”. Awalnya si pelatih enggan memenuhi permintaan si gadis karena ia amat sibuk, tapi melihat kesungguhan gadis kecil itu ia akhirnya mengiyakan. “Baiklah, saya akan beri kamu waktu 10 menit”, “baik, terima kasih pak”, seru gadis kecil itu dengan semangat.

Setelah itu, gadis itu naik ke panggung dan pelatih itu duduk di bangku penonton untuk melihat kemampuan gadis kecil itu. Si gadis kecil begitu bersemangat, ia menari dengan begitu indahnya sambil melihat si pelatih dengan harapan karirnya dilambungkan olehnya. Di menit pertama pelatih itu hanya terdiam. Menit kedua pelatih itu mulai tersenyum. Di menit ketiga ia memperhatikan gadis itu dengan sungguh-sungguh sehingga gadis itu menjadi tambah bersemangat dalam menari. Menit keempat,pelatih itu benar-benar memperhatikan dengan sungguh-sungguh. Tapi di menit kelima dia terdiam dan semenit setelah itu tiba-tiba ia bangkit dari kursinya dan meninggalkan tempat itu dan tidak kembali lagi.

Sewaktu melihat pelatih itu pergi begitu saja, si gadis kecil merasa amat sedih. Ia merasa mungkin pelatih itu berpikir ia tidak memiliki bakat yg membuatnya bisa menjadi ballerina terkenal, mungkin ia hanya “sekedar” menonton tarian balet amatir yg jelek dan ia sudah membuang-buang waktu untuk menontonnya. Ia bersembunyi di dalam toilet sambil menangis tersedu-sedu karena apa yg diharapkannya telah hilang begitu saja. Ia pulang ke rumahnya, ia buang semua piala & medali yg dimenangkannya, ia gunting semua baju dan sepatu baletnya, ia hancurkan semuanya dan ia buang “MIMPI” nya jauh-jauh dari kehidupannya.

Beberapa tahun kemudian, gadis itu berubah menjadi seorang wanita dewasa. Ia hanya bekerja sebagai seorang pelayan di sebuah restoran kecil di kota itu. Ia menikah dan mempunyai dua orang anak perempuan yg entah mengapa sangat menyukai balet. Walaupun ia membenci balet sejak kejadian itu, ia tidak melarang anaknya untuk belajar balet. Sebab pikirnya, yang penting anaknya bahagia dengan apa yg dilakukannya.

Suatu hari anaknya mengajaknya untuk melihat pertunjukkan balet, karena pertunjukan dipromotori oleh seorang pelatih balet profesional yg sudah mendunia. Awalnya ia tidak mau menonton pertunjukan balet itu tapi demi anaknya akhirnya ia menemani mereka. Sewaktu ia melihat pamflet pertunjukan balet tersebut, betapa kagetnya dia karena ketika ia melihat nama promotornya, ia melihat nama sesorang yg telah membuatnya membuang semua mimpinya beberapa tahun silam. Pria itu kini datang lagi ke kota itu, dan ketika pertunjukan selesai anak-anaknya memintanya untuk memfoto mereka bersama pria itu. Betapa marahnya wanita itu sehingga ia ingin melempar kamera ditangannya ke wajah pelatih balet yg sangat terkenal itu.

Ketika anaknya selesai berfoto, ia meminta anak-anaknya untuk keluar sebentar karena ia ingin berbicara empat mata dengan pelatih tersebut. “Pak,apakah anda mengenal saya?”, tanya wanita itu. “Tidak, aku tidak mengenalmu. siapa kamu?”, jawab si pelatih balet. Dengan sedih bercampur marah,wanita itu bercerita tentang kejadian bertahun-tahun silam.
“Pak, 20 tahun yg lalu anda melakukan pertunjukan di tempat ini. dan ketika pertunjukan selesai saya memberanikan diri saya untuk menemui anda. Dan anda berkata akan memberikan waktu 10 menit kepada saya untuk menunjukkan kemampuan saya. Di menit pertama anda hanya terdiam melihat saya, dan saya ingin membuat anda terkesima dengan kemampuan saya. di menit kedua anda mulai tersenyum, menit ketiga anda mulai memperhatikan saya dan membuat saya semakin bersemangat dalam menari. tapi di menit keenam, anda tiba-tiba keluar dari tempat pertunjukan dan tidak kembali lagi. dan semenjak itu saya memutuskan untuk berhenti menari balet.”  kata wanita itu dengan tersedu-sedu.

Ketika mendengar cerita wanita itu, terkejutlah dia dan berkata, “Ya,saya ingat kamu. Apakah kamu tahu, ketika kamu meminta waktu saya untuk melihat kamu menari balet awalnya saya merasa enggan, tapi melihat kesungguhan kamu, saya bersedia memberikan waktu saya. Di menit pertama saya berpikir kamu hanya penari balet biasa, tapi di menit kedua saya tahu kamu memiliki potensi yg luar biasa. Di menit ketiga saya sadar bahwa ada seorang Gadis kecil yg benar-benar berbakat di kota ini,d an di menit-menit berikutnya saya benar-benar menikmati pertunjukan luar biasa dari seorang ballerina dan saya berpikir untuk mengorbitkannya sebagai ballerina profesional. Saya ingin memberikan kamu beasiswa untuk belajar balet di amerika dan menjadi ballerina profesional, tapi saya sadar bahwa formulir itu ada di mobil saya, karena itulah saya keluar dari tempat pertunjukan itu. saya ingin mengambil formulir itu di mobil saya, tapi karena banyaknya kertas yg bertumpuk-tumpuk membuat saya harus mencari-cari formulir itu untuk diberikan pada seorang gadis kecil yg amat sangat berbakat yg sedang menari di panggung pertunjukan di dalam. Sekitar 3 menit saya habiskan untuk mencari formulir itu, dan ketika saya kembali saya sudah tidak melihat gadis kecil yg menari dengan indah itu.B ertahun-tahun saya mencari gadis yg sangat berbakat itu tapi tak ada seorangpun yg tahu. Sayang sekali saya belum bertanya siapa namanya dan ketika saya melihat sanggar-sanggar ballet di kota ini saya tidak menemukan gadis itu dan saya menyerah.”

Mendengar kata-kata pelatih ballet itu, si wanita hanya terdiam dan menangis dengan amat sangat. Karena ia tahu, seandainya saja ia terus menari tanpa peduli bahwa pelatih itu pergi meninggalkan dia, karena ia berkata bahwa ia akan memberikan waktu 10 menit kepadanya, bukan 6 menit, ia pasti kembali lagi dan saat ini ia pasti sudah menjadi Ballerina yg terkenal. Dan yg tersisa hanyalah sebuah penyesalan.

Sobat,dalam hidup ni kita pasti juga sering mengalami apa yg dialami wanita tersebut. Mungkin kita sudah melangkah,di langkah pertama kita gagal,di langkah kedua kita juga gagal. Tapi masih ada langkah ketiga dan seterusnya, jika di langkah kelima kita masih gagal kita harus terus berjuang dengan pantang menyerah. Karena mungkin di langkah keenam kita berhasil. Mungkin kita sudah mencoba 10 kali tapi masih gagal, tenang saja, karena kita masih bisa mencoba untuk ke 11 kalinya.

Kolonel Sanders adalah salah satu contoh dari orang yg pantang menyerah. Meskipun resep ayam kentucky-nya ditolak oleh 1000 restoran, tapi ia tidak menyerah dan ketika ia mencoba untuk ke-1001 kalinya, ia berhasil. Seandainya ia menyerah mungkin kita tidak akan melihat dan menikmati lezatnya ayam kentucky di restoran KFC yg sangat terkenal itu, bukan hanya di amerika tapi di seluruh dunia.

Jika kita sudah menyerah mungkin kita akan menyesal di kemudian hari karena kita mungkin tinggal selangkah lagi menuju kesuksesan & kebahagiaan. So,jangan pernah menyerah dan jangan pernah berhenti untuk mencoba. Lakukan yg terbaik dan saat itulah kita akan mendapatkan yg terbaik walaupun butuh waktu dan kesabaran untuk meraihnya.

INGAT!
“Keajaiban hanya terjadi pada orang yang pantang menyerah”

Kunjungi juga :
Blog Motivasi
Blog Kesehatan
Blog Teknologi

Menjadi Pribadi Yang Luar Biasa

Menjadi pribadi yang luar biasa, orang dengan karakter hebat dan memiliki keseimbangan hidup yang menjadikannya sebagai manusia extra ordinary. Apa saja sifat-sifat yang dimiliki para pribadi luar biasa itu? Apa ada sifat yang belum kita miliki?

Ayo kita belajar untuk menjadi pribadi hebat. Pribadi yang sangat jarang dimiliki oleh setiap orang di muka bumi ini. Tapi bukan tidak mungkin kita bisa memilikinya.

Inilah sepuluh karakter manusia luar biasa yang mesti terus dipupuk dalam diri kita.

1. Bersikap Rendah Hati.
Sikap rendah hati mengungkapkan kekuatan bukan kelemahan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain.

2. Positive Thinking
Orang yang bersikap positif (positive thinking) selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dan sebagainya.

3. Bertanggung jawab
Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.

4. Tulus
Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura- pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta.

5. Berjiwa Besar
Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

6. Setia
Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

7. Percaya Diri
Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

8. Selalu Ceria
Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.

9. Easy Going
Orang yang easy going menganggap hidup ini ‘ringan’. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil atau berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stres dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.

10. Empati
EmpAti adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.Kunjungi juga :
Blog Motivasi
Blog Kesehatan
Blog Teknologi

TIPS MEMULAI PERCAKAPAN

Saat baru memasuki dunia kerja, selain berusaha untuk memenuhi ekspektasi dari perusahaan yang memercayakan tanggung jawab di tangan Anda, proses adaptasi dengan lingkungan juga tidak kalah pentingnya. Rekan kerja dengan karakter yang berbeda-beda dan lingkungan kerja baru adalah beberapa faktor yang memberikan pengaruh dalam proses penyesuaian diri.

Bersosialisasi atau berteman dengan siapa saja di tempat kerja adalah salah satu cara yang bisa membantu agar proses adaptasi berjalan lebih cepat. Memiliki teman mendorong terciptanya perasaan nyaman sehingga mood dan semangat kerja meningkat dan terjaga. Terlebih lagi jika pekerjaan Anda membutuhkan kerjasama dengan berbagai pihak. Mau tidak mau menjalin hubungan yang baik adalah syarat yang mendukung kinerja kerja maksimal.

Namun tidak semua orang mudah untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Tiap tipe kepribadian memiliki kecenderungan yang berbeda saat memulai pembicaraan dengan orang lain. Untuk orang yang sering disebut memiliki kepribadian introverted, tertutup bahkan acapkali dilabeli sebagai pemalu, umumnya sulit untuk memulai pembicaraan. Jika Anda merasa bahwa bersosialisasi adalah hal yang krusial dalam perkembangan dan peningkatan karier Anda, ada beberapa trik yang bisa membantu Anda untuk membuka hubungan dengan orang lain.

* Bukalah dengan tema yang umum.

Sebagai karyawan baru di kantor, bukalah percakapan dengan memperkenalkan diri. Jangan mengasumsikan bahwa semua orang tahu atau ingat siapa diri Anda walaupun sudah dikenalkan sebelumnya. Jelaskan bahwa sebagai karyawan baru, banyak informasi dan latar belakang perusahaan yang belum Anda ketahui. Informasi yang berkaitan dengan perusahaan akan memberikan banyak bahan pembicaraan, terlebih jika lawan bicara Anda adalah karyawan lama.

* Bicarakan tentang hal yang Anda ketahui dengan pasti.
Cara lain untuk memulai percakapan adalah dengan membicarakan hal yang Anda ketahui ‘luar dan dalam’ seperti hobi, current event yang tidak kontroversial, topik seru seperti olahraga, gadget atau fashion. Lalu biarkan percakapan berkembang dari situ. Jangan lupa untuk menanyakan hal yang disukai lawan bicara Anda. Siapa tahu Anda berdua memiliki kesamaan hobi, minat atau hal lainnya.

* Maksimalkan pertanyaan terbuka.
Artinya, jangan menanyakan pertanyaan yang jawabannya “iya” atau “tidak”. Tanya dengan pertanyaan yang dimulai dengan kata tanya ”siapa”, “apa”, “dimana”, “kapan”. Hal ini akan membuat percakapan mengalir lebih lancar dibandingkan dengan pertanyaan yang bisa dijawab dengan kata “iya” atau “tidak”. Contohnya: “Bagaimana lingkungan kerja di perusahaan ini?” Apa yang diharapkan atasan terhadap karyawannya?”

* Diam dan dengarkan.
Walaupun rasanya sulit untuk memulai percakapan, seringkali saat sudah berlangsung, secara tidak sadar Anda mendominasi pembicaraan. Terlebih lagi jika membicarakan hal yang manarik untuk Anda. Beri kesempatan bagi lawan bicara untuk berbicara. Timpali pembicaraan mereka sambil menunjukkan ketertarikan dengan bahasa tubuh seperti melakukan eye contact, mengangguk atau bertanya lebih detail. Dengarkan dan perhatikan bahasa tubuh saat mereka mulai menunjukkan kebosanan. Jika mata lawan bicara Anda mulai menerawang, tangan menyangga dagu, bahkan mulai menguap, berilah kesempatan bagi mereka untuk berbicara.

* Selalu usahakan untuk memulai percakapan.
Terlebih jika Anda adalah karyawan baru yang harus banyak mengenal dan bekerja sama dengan rekan kerja. Jangan tunggu hingga mereka menegur Anda. Make effort untuk membuka hubungan dengan siapa saja di tempat kerja. Termasuk membina hubungan yang lebih dekat dengan karyawan dari divisi lain, atasan, supervisor bahkan manager. Anggaplah hal ini sebagai usaha untuk memperluas jejaring demi kelancaran kerja Anda nantinya.

* Be personal.
Ingat nama teman baru Anda. Make mental note untuk menghubungkan namanya dengan wajah lawan bicara Anda. Dalam setiap kesempatan sebutkan namanya karena secara psikologis, orang senang mendengar nama mereka disebut lawan bicara.

Kantor atau perusahaan tempat Anda bekerja bukan hanya berfungsi sebagai tempat mencari nafkah atau uang semata. Akan lebih baik jika Anda juga memfungsikannya sebagai tempat untuk memperluas wawasan dan jaringan. Buatlah kantor sebagai tempat where you belong to dengan berhubungan dengan rekan dan atasan Anda. Pekerjaan akan terasa lebih menyenangkan jika Anda merasa nyaman dengan lingkungan dan orang-orang yang bekerja sama dengan Anda.

Remember!
Salah satu modal sukses dalam berkarir adalah Networking. So, jadikan membangun hubungan sebagai gaya hidup Anda.

PERSAHABATAN NAKODOK DAN NAKULAR

Tersebutlah di sebuah rawa, tinggal berseberangan keluarga ular dan kodok. Masing-masing mempunyai anak yang diberi nama Nakular dan Nakodok. Suatu hari, secara tidak sengaja mereka bertemu untuk pertama kalinya.

“Hai, kamu ini siapa? Kok badanmu panjang?” tanya Nakodok kepada Nakular.

“Hai juga. Memang beginilah keluarga kami, panjang dan licin. Namaku Nakular. Kamu siapa? Kenapa badanmu bulat begitu, dan, eh, kamu kok tidak punya ekor?”

“Namaku Nakodok. Memang beginilah keluarga kami, perut buncit, Read more of this post

MENCARI KEPUASAN KERJA

Jika Anda bekerja di pabrik, Anda dapat merasa puas dengan jumlah dan kualitas produk yang Anda hasilkan.  Jika Anda bekerja di depan komputer, kepuasan terbesar Anda mungkin datang dari keberhasilan Anda memenuhi tenggat waktu.

Tapi kadang hasil pekerjaan sulit diukur.  Hass School of Business di UC Berkeley mengatakan masalah lainnya adalah bila pekerjaan diselesaikan per kelompok, lebih sulit untuk mengatakan dengan jelas produktivitas perorangan.

Jadi bagaiaimana saran mereka?  Buatlah “TO DO LIST.”  Seitap personil dalam kelompok mempunyai “TO DO LIST” sendiri, dan berikan nilai 10 bila selesai dikerjakan tepat waktu dan baik, dan 0 bila tidak dikerjakan

Success often comes to those who dare to act. It seldom goes to the timid who

are ever afraid of the consequences.” – Jawaharlal Nehru

TIPS MENSIKAPI KRITIK

Akhir-akhir ini kan lagi marak-maraknya debat antar Capres dan Pendukung Capres, banyak yang dikritik dan banyak juga yang cumea mengkritik. Nah, Buat yang sering dikririk saya punya tips mensikapi kritik.

Tak ada orang yang senang menerima kritik. Bagaimana pun hebatnya seseorang, ia pasti tak akan kebal dari kritik. Pertama, karena tak ada manusia yang sempurna dan luput dari kesalahan. Kedua, banyak orang yang senang mengkritik, meskipun mereka tahu dikritik itu tidak enak. Memang tidak semua kritik itu benar. Namun, bagaimana anda mensikapi kritik sebenarnya dapat mendorong perbaikan bagi kepribadian anda.

–Tahan diri anda dari amarah.
Marah adalah signal alami yang mengatakan bahwa anda sedang dikritik. Yakinlah setiap orang memang berhak mengutarakan pendapatnya. Biarpun wajah anda merah padam, usahakan agar tidak marah. Bila anda tidak lulus di langkah ini, maka langkah-langkah berikutnya hampir mustahil berguna bagi anda.
Read more of this post